Sebuah penelitian terbaru tentang HIV dan AIDS mengungkapkan bagaimana AIDS dapat berkembang dengan cepat. Para ilmuwan mengatakan, cepatnya perkembangan itu disebabkan karena sebuah protein kunci yang mampu memanipulasi sel-sel dalam tubuh manusia.
Tat, sebutan untuk protein tersebut, diproduksi oleh HIV (human immunodeficiency virus) dan berinteraksi dengan sel induk. Demikian kesimpulan sebuah studi baru dari UT Southwestern Medical Center.
Tat mengaktifkan "beberapa ratus gen manusia" yang menciptakan sebuah lingkungan di mana HIV dapat tumbuh subur.
Penulis studi, Dr. Ivan D'Orso mengatakan bahwa penemuan ini jelas menunjukkan bahwa menghambat aktivitas Tat mungkin dapat menjadi terapi efektif bagi pasien HIV.
HIV dapat berkembang menjadi AIDS dengan cara membajak sel kekebalan tubuh dan membunuh sel-sel yang harusnya berfungsi sebagai pelawan penyakit.
Selain itu, HIV bersembunyi di dalam sel dan merusak sel induk kekebalan tubuh, bahkan jika pasien sedang melakukan terapi ART (obat antivirus).
HIV sendiri merupakan retrovirus yang artinya memiliki sangat sedikit gen bawaan. Oleh karena itu, ia harus mengambil kendali dari sel induk untuk berkembang dan menyebar.
Para ilmuwan telah mengetahui mekanisme pembajakan sel tersebut. Namun mekanisme molekuler di balik itu tidak diketahui sampai sekarang.
Penelitian ini juga meneliti mengapa HIV dapat bertahan meskipun terapi ART sedang dilakukan.
"Protein kecil virus ini, Tat, dapat langsung mengikat sekitar 400 gen manusia untuk menghasilkan suatu lingkungan di mana HIV dapat berkembang. Ini akan mematikan sistem pertahanan kekebalan tubuh," kata Dr D'Orso.
Ketika infeksi HIV berubah menjadi AIDS, gen manusia dan jalur yang dimanipulasi Tat dapat menyebabkan gejala-gejala pada pasien.
Gejala ini meliputi hiperaktifitas sistem kekebalan tubuh, kelemahan dan percepatan penuaan.
Butuh waktu bertahun-tahun sampai virus HIV menunjukkan gejala. Tetapi, AIDS dapat terjadi ketika HIV memblokir kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.
Pada saat itu, seseorang akan mudah terkena infeksi dan kanker yang merupakan ciri khas dari AIDS.
The National Institute of Health di Roma baru saja menyelesaikan uji coba klinis fase 2 dari vaksin yang menargetkan protein Tat. Percobaan itu diikuti oleh 87 pasien positif HIV selama tiga tahun.
Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin tersebut "bekerja dengan baik tanpa efek samping yang signifikan".
Tetapi, ini membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum peneliti mengetahui apakah vaksin tersebut dapat bekerja efektif pada populasi umum.
Semoga penemuan ini bisa menjadi angin segar untuk penderita HIV,sehingga tubuh kembali semangat mereka.
[kompas.com/dailymail]
from Redaksi Tiga http://ift.tt/1nSaSQM
Terungkap...Begini AIDS Berkembang Cepat Dalam Sel..... - Resep Masakan, Resep Kue Kering, Resep Kue Basah, Tips Sehat, berita Popular