-->
Rabu, 02 Maret 2016

Demi Buah Hatinya, Ayah Ini Rela Tidak Bekerja | Resep Masakan

  Revan, bocah berumur 4 tahun yang mengenakan baju berwarna kuning, duduk di atas kasur pasien sambil memperhatikan ayahnya yang sibuk merapikan selang dan memasangkan masker tersebut kepada dirinya.
Saat itu merupakan waktu untuk dimana ia harus meneguk susu, yang sebelumnya diantarkan perawat Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan, Gunung Malang, Kota Balikpapan


 Revan adalah salah satu anak yang mengidap gizi buruk di kota Balikpapan.

"Sebelum makan dan minum susu, tenggorokan dan paru-parunya mesti diuapkan menggunakan alat ini selama 30 menit, supaya lega bernafas," ujar Lambala Ayah bocah tersebut kepada Tribun Kaltim (26/2/2016).

Awalnya, Revan dibawa ke rumah sakit tersebut akibat terjatuh saat bermain di dapur rumahnya, kaki kirinya tampak masih dililit perban berwarna coklat.

Namun, setelah dilakukan tindakan oleh tim medis, pihak rumah sakit meminta agar Revan tetap berada di rumah sakit.

Pasalnya ia diduga mengidap gizi buruk, dengan asumsi mengingat berat badannya yang tidak normal untuk ukuran anak seusianya.

"Kata dokter anak saya mengidap gizi buruk, mas. Saat dibawa ke sini berat badannya 6,8 kg. Setelah dilakukan perawatan, alhamdulillah naik 2 kg," tuturnya.
Masalah timbul ketika Mabala, ayah Revan ingin buah hatinya cepat meninggalkan rumah sakit, namun hal tersebut tidak terjadi kepada Revan, dengan kondisi tubuh yang kurang gizi dan proses penyembuhan dirinya memerlukan waktu yang lama, serta rentan terserang penyakit.

"Saya sebenarnya ingin cepat dipulangkan, takut ongkosnya tambah besar. Tapi pihak rumah sakit belum memperbolehkan, katanya tunggu naik 4 ons lagi baru bisa pulang," imbuhnya.

Ini menjadi ujian bagi Lambala selaku kepala keluarga yang memiliki tiga orang anak, Rangga (7), Revan (4) dan Arsad (2) dari buah perkawinannya bersama Saniah (35) tahun 2005 silam.

Laki-laki tersebut bekerja sebagai buruh liar, yang rataan upah yang ia terima paling tinggi Rp80.000 dalam satu hari.

RUMAH REVAN - Inilah rumah Lambala di Jalan Manunggal RT 61 nomor 68, Gunung Bakaran Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Penghasilan yang sangat minim dan tak menentu tersebut dirasa sulit untuk memenuhi makanan yang bergizi untuk ketiga anak dan istrinya.

"Kami makan seadanya, sesuai kemampuan. Kadang kalau tidak bekerja terpaksa hutang, kalau tak dapat bahkan kami tak makan," kata pria asal Mawasangka, Buton.

Saat ini Lambala tinggal di Jalan Manunggal RT 61 nomor 68, Gunung Bakaran Kota Balikpapan. Rumah panggung dengan bahan kayu ini terletak di pinggir jalan aspal.

Ditanya terkait masalah pembiayaan, ia berkeluh kesah kepada Tribun, jangankan membayar ongkos rumah sakit, untuk biaya makan dirinya dan istrinya yang menjaga kedua anaknya di rumah saja masih bergantung pada uluran para tetangga dan menghutang di warung.

Ditambahnya, sejak Revan dirawat di rumah sakit dirinya tidak mengambil kerja, demi menjaga anaknya. "Alhamdulillah, kemarin dapat bantuan dari Badan Zakat, Revan dibelikan mainan dan pampers oleh para suster, saya cuma mau ucapkan terimakasih banyak kepada orang yang masih mau membantu orang susah seperti saya," ucapnya sambil menyapu kantung matanya.




Demi Buah Hatinya, Ayah Ini Rela Tidak Bekerja - Resep Masakan, Resep Kue Kering, Resep Kue Basah

Baca Juga Resep Lainnya di Bawah Ini:

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+